Mengapa Petinggi PKS tak Hadir saat Sidang Mediasi?

pemecatan fahri hamzah
Ustadz Hidayat bilang bahwa pelaporan dirinya dan petinggi PKS lainnya ke MKD DPR adalah indikasi bahwa Fahri Hamzah tidak menginginkan adanya mediasi antara Fahri dan para petinggi PKS.

Namun nyatanya pada sidang mediasi yang digelar di Pengadilan Jakarta Selatan, para tergugat: M. Sohibul Iman, Hidayat Nur Wahid dan Abdul Muidz Saadih tidak hadir. Sementara Fahri Hamzah hadir dan siap bermediasi.

Padahal kalau memang semangatnya adalah mencari titik temu dan perdamaian, justru forum tersebut adalah forum legal, terbuka dan kesatria untuk saling adu argumen dengan pikiran jernih dan jujur.

Sebagaimana dikutip CNN Indonesia, juru runding yang ditunjuk pengdilan, Hakim Baktar Jubri Nasution menjelaskan bahwa ia berupaya mencarikan titik temu perihal apa yang menjadi gugatan Fahri kepada tiga orang tergugat.

"Bagi kami inginnya yang diajukan gugatan itu terpenuhi dalam mediasi. Kalaupun tidak ya sudah kita lakukan sebagaimana tata cara persidangan. Biarlah Majelis Hakim yang nantinya akan memutuskan," katanya.

"Pak Fahri Hamzah ini kan pendiri partai, dekralator, dan salah satu pembahas deklarasi partai. Dia punya semangat ingin membesarkan partai. Dia ingin kembali beserta jamaaahnya membangun dan mewujudkan visi dan misi partai, dan tidak ada keraguan Pak Fahri untuk bersama PKS," ujarnya.

Nah, satu pertanyaan besar, kenapa pada forum terbuka seperti pengadilan, wawancara live di TV, orang-orang yang telah memecat Fahri memilih menghindar. Apakah dengan begitu beliau-beliau itu tidak ingin publik menguji kebenaran yang mereka yakini? Sebab hanya di forum terbuka akan kelihatan gestur, penyampaian data secara realita apa adanya ataukah framing, karangan dan manipulafif?

Saya tetap sangat percaya pada integritas Ustadz Hidayat, Kang Iman dan Pak Saadih. Namun saya juga harus katakan bahwa keberanian perihal kebenaran yang diyakini untuk diketahui publik itu ada pada Fahri. Perihal siapa sebenarnya yang benar dan salah hanya mereka berempat dan Tuhan yang tahu.

Kader cerdas adalah yang tidak sampai memuja Fahri Hamzah sebagaimana tudingan Sapto Waluyo, namun juga tidak membebek begutu saja pada qiyadah sebagaimana yang banyak dituntut selama ini!
Categories:
Similar Videos